PAHLAWANKU KECE
Maaf sebelumnya jika ada kesamaan nama, latar, maupun kisah. Karena ini asli karangan saya, imajinasi saya dan hasil pemikiran saya. :)
selamat menikmati ^^
Ujian praktek semester I
di kelas X telah berakhir, waktunya untuk belajar seperti biasa lagi. Terlihat
para siswa/i termenung memikirkan akan tugas-tugas yang datang menimpa mereka.
Sama halnya yang sedang dialami oleh MILI dan teman-temannya, mereka merasa
was-was untuk sekolah hari ini.
Heyyyy.. SJ like this!
Terdengar suara alarm Handphone berbunyi yang menyuruhku untuk
cepat-cepat bangun, karena matahari telah menyambut dengan gembira pagi hari
ini.
[BAM BAM BAM BAM BAM]
naega sesangeseo hanabakke eomneun geurobeseo meotjige chumeul chugo
yunikeu han eurpjoribeul halttae
[BAM BAM BAM BAM BAM]
naega sesangeseo hanabakke eomneun geurobeseo meotjige chumeul chugo
yunikeu han eurpjoribeul halttae
“hooooaaaammm” aku menggeliat dan mematikan Handphone ku, aku lalu mengumpulkan
seluruh nyawaku, tidak lama kemudian handphone
ku berbunyi.
Jagiya manhi muhguh
Uga uga! Uga uga!
Nae yuhjachinguneun
(Nomu yeppuhyo)
Nae yuhjachinguneun
Mameun duh yeppuhyo)
Hajiman geunyuhegedo danhangaji danjuhm -
naboda mothan yorisomsshi
Uga uga! Uga uga!
Nae yuhjachinguneun
(Nomu yeppuhyo)
Nae yuhjachinguneun
Mameun duh yeppuhyo)
Hajiman geunyuhegedo danhangaji danjuhm -
naboda mothan yorisomsshi
“ aduh,, ini masih pagi,
siapa sih yang sms sepagi ini??” gumamku dalam hati. Aku mengambil Handphone ku dan membaca isi pesan
tersebut.
(pesan)
From : zhia
To : mili
Pake baju OR langsung???
Lalu aku membalas pesan
tersebut.
From : mili
To : zhia
Iya...:-)
Setelah aku membalas
pesan tersebut, aku langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu,
setelah itu aku langsung sholat.
(flash back)* Gue MILI RHEZVI PRATAMI. Gue sekolah di SMA
PENABUR KASIH. Gue baru kelas X, alias kelas 1 SMA. Gue orangnya mudah gaul,
gampang tertarik sama sesuatu yang menurut gue bagus. Hehehe. Sekian dulu deh
perkenalannya, semoga kalian suka sama karakter gue. Hehehe. BANGAPTA. *
***
Aku membereskan kamarku
lalu, menyiapkan baju yang akan aku pakai dan setelah aku menyiapkan semuanya,
langsung saja aku tancap gas ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi kupun siap,
setelah aku pastikan tidak ada yang tertinggal aku pun berangkat sekolah, aku berpamitan kepada orang
tuaku. “ aku berangkat ya ma,,” ucapku sambil mencium tangannya. “ hati-hati ya
sayang!! Apa ada yang ketinggalan??” kata mama mencoba mengingatkanku, “ ngga ada kok ma” kataku sambil tersenyum dan
pergi.
***
Sesampainya di sekolah
aku langsung masuk ke kelasku, di kelas sudah sangat begitu ramai. “ Hi, mili.
Sini liat deh!! Gue punya Game baru loh..” ucap temanku dengan
semangat. “ Masa sih?? Game apa??”
tanyaku pada radith, “ Game Dance yang
kayak di MOL MOL tu loh mil. Tahu
ngga lo??” jawabnya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis yang
menyunging di wajahku dan di banrengi dengan anggukan mengerti dan dia pun
hanya tersenyum kecil.
Teeeeeeeeeeettttttttttt..
bel masuk pun berbunyi, semua siswa/i sibuk di kelasnya masing-masing untuk
pembiasaan. Setelah pembiasaan, semua siswa/i melakukan KBM bersama guru-guru
pembimbing. Sama seperti yang lain sekarang aku dan teman-teman sekelasku
berlari ke lapang basket untuk KBM jam pertama. Pemanasan pun dimulai dan di
komandoi oleh salah satu teman kelasku.
Seusai pemanasan aku dan
teman-temanku membagi menjadi beberapa regu, dan bermain bola. “hhhheeeeeeyyyyyyyyyyyyyyyy...”
teriak temanku sambil berlari menghampiriku kami. “ what’s wrong guys??”
tanyaku “ kata pak Sarjono kelas kita ke pilih buat tampil angklung di POLRES
buat penyambutan KAPOLDA” “ yakin lo??” “serius, lo ngga percaya sama gue??” “ wajarlah
kalo kita nggak percaya sama lo, lo kan orangnya tukang bohong..hahha” gurauku.
Beberapa jam kemudian
pak Sarjono ke kelasku dan beliau berkata “ besok latihan sama pak Jono, untuk
tampil di POLRES menyambut pak KAPOLDA.” “ latihan apa pak??” ketua kelasku
bertanya.” Latihan angklung, besok selasa tampil.” “ SIAP PAK” ucap kami serentak.
Pak Sarjono pun kembali keruangannya, tak lama setelah bapak kembali
keruangannya kelasku bergeming oleh suara MERDEKA teman-temanku.
***
Dirumah aku tak bisa
berhenti memikirkan bagaimana latihan besok. Karena itu yang pertama untukku ,
aku belum pernah memainkan angklung, aku takut mengacaukan semuanya. “ Duh,,
gimana nih?? Gue belum pernah mengangang angklung sama sekali, kalo ntar
angklungnya rusak gimana?? Kalau nanti permainan gue ancur gimana??” gerutuku
dalam hati. Aku selalu saja memikirkan bagaimana besok. Apakah akan berjalan
lancar atau tidak?? Meskipun ini hanya latihan tetapi aku sangat gugup dan
takut untuk melakukannya. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur, aku dihantui
oleh ketakutanku sendiri malam ini.
***
“ Hi,, guys. Lagi pada ngapain nih?? Pagi-pagi
udah sibuk banget. Ngga biasanya. Hehehe” kataku.”lo kok nyantai amat si mil??
Emang lo udah ngerjain tugas yang di kasih pak Karno??” tanya temanku. “oh,,
yang itu. Udah kok, emang kenapa??” jawabku santai. “ gue pinjem ya mil,,lo kan
baik..” bujuk temanku manis. Aku pun memberikan tugasku kepadanya dan dengan
sigap dia mengambilnya dan menyalinnya dengan cepat secepat pesawat Z yang
sedang lepas landas. Hahaha *emang ada??*
Tttttttteeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt...
bel berbunyi, mereka dengan cepat berpencar kembali ke tempatnya masing-masing
seperti sedang dikejar oleh jutaan anjing
liar yang akan memangsa mereka. Pembiasaan pun dimulai saat semua sudah
siap dan kembali ke tempatnya masing-masing.
***
“hhheeeeyyyyyyyyyy,
masuk-masuk!!!!!ada pak Sarjon, mau ke kelas.” Kata temanku memberitahu. Semua
langsung berpencar dan bersiap-siap menerima kedatangan pak Sarjono. “ Yeuh,
eungke latihan sama pak Jono nya, tong hilap siah.” Kata bapak Sejarah
mengingatkanku dan teman-teman kelasku. “ ssssssssssiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaappp
pak”. Pak Sarjono pun berlalu kembali kekurangannya.
Yyyyyyyyyyyyyyyyyeeeeeeeeeeeeeeyyyyyyyyyyyyy,
seluruh teman-temanku bersorak gembira. Aku tidak tahu apa faktor utamanya,
yang pasti mereka sangat terlihat gembira. Seperti baru saja mendapatkan satu
ton emas,,hahahaha. Mereka sangat lucu, ada yang jingkrak-jingkrak gaje, ada
yang joget-joget, ada yang nyanyi-nyayi teu
puguh kumplit deh pokoknya. Kayak nasi timbel kumplit di PJ (Pajajaran).
Hahhaaha.
Ttttttttttteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeetttttttttttttt,,,
bel pulang pun berbunyi. Kami semua berhamburan keluar dan berlari menuju ruang
seni untuk latihan. Namun, apa yang terjadi? Ruang seninya tutup dan tidak
berpenghuni. “ ih, mana pak Jononya? Kok ngga ada?” ucap salah satu temanku, “ nggak tahu, cari atuh!!” “ iya, cari sana
cari !!” ucap teman-temanku. Aku dan ketua kelasku mencari-cari pak Jono dan
sampai pada keputusan terakhir yaitu, bertanya kepada pak Sarjono. Aku dan dia
pun ke ruangan pak Sarjono “ permisi pak, pak Sarjononya ada pak?” “ oh, ada.
Sini masuk aja!” peritah salah satu guru. “iya pak” “pak, pak Jononya kemana
kok ngga ada, tadi kita udah nyari-nyari tapi ngga ketemu.” “ sebentar, bapak
telepon dulu.” Aku dan ketua kelasku menunggu jawaban dari bapak Sarjono alias
bapak guru sejarah di kelasku. “ kata pak Jono tadi, katanya hari ini ngga
latihan. Latihannya besok hari senin aja, soalnya bapak Jono lagi ada acara
katanya.” “ yaudah pak makasih, permisi pak.”
Kami pun turun dan
memberitahukan kepada anak-anak kalau hari ini ngga jadi latihan, dan mereka
bisa pulang. “ hey, ngga jadi latihan katanya, latihannya besok senin. Soalnya
bapaknya lagi ada acara.” “ yah, kenapa ngga bilang dari tadi sih??” gerutu
teman-temanku kesal karena waktu mereka terbuang sia-sia untuk menunggu guru
yang tidak kunjung datang.“ Haduh, udah gugup-gugup plus ngga bisa tidur malah
ngga jadi latihan,,” gerutuku.
***
Matahari telah bangun
dari tidurnya, dan memantulkan sinarnya dengan penuh semangat. Semua orang sibuk
dengan aktivitasnya masing-masing. Para pelajar sibuk dengan akitivitasnya di
sekolah, para orang dewasa sibuk dengan tugasnya di tempat kerja mereka
masing-masing.
Seperti biasa setiap
pagi kelasku selalu ramai, entah itu karena tugas atau ramai karena gosip yang selalu datang di pagi hari. Aku tidak
tahu dari mana gosip-gosip itu selalu datang dan tepatnya itu di pagi
hari. “ hi, mili tumben lo dateng telat?
Biasanya lo suka dateng lebih awal di gue.” “ haha, maklumlah gue lagi di
hantui rasa cemas jadi gue ngga bisa tidur, dan itu penyebab gue dateng telat.
Yang penting belum bel kan? Hahha” ucapku panjang lebar. “ hi, kita bakal di
satuin sama kelas XI lo??” ucap teman ku heboh “ lo yakin??” “ gue yakin, nggak
mungkin dong kalo Cuma kelas kita aja” “ aduh, udah dong. Pagi-pagi udah
rempong, buat ngebuktiinnya kita lihat aja entar.” Sanggahku.
Di tengah-tengah
keheningan siang, tiba-tiba ada yang datang ke kelas dengan membawa berita
gembira dan membuat semua siswa menjadi ribut. “ nanti latihan ya sama pak
Jono. Awas jangan lupa.” Ucap pak Sarjono mengingatkan “ siap pak..” “ besoknya
kalian akan di jemput mobil DALMAS sama pak polisi.” Tambah pak Sarjono.
Setelah memberi tahu kami pak Sarjono pun kembali keruangannya. “ ya ampun
besok kita di jemput mobil DALMAS??” “ terus gue harus bilang WOW gitu??” “ah
elu,, trus ntar kita kayak TAHANAN dong??” ucap teman-temanku dan sontak
membuat semuanya tertawa terbahak-bahak. Haahahhahaha
Jam pelajaran terakhir pun
telah tiba. Aku dan teman-temanku pun berhambur ke ruang seni untuk latihan
bersama pak Jono. “ sudah kumpul semua??” “ sudah pak.” Ucap kami serentak. Pak
Jono pun mengabsen kami “ absen satu.. dua.. tiga..” dan seterusnya sambil
memberikan kami angklung. Bapak pun memberikan instruksi kepada kami, kalau
tangan kanan melodi, kalau tangan kiri akor. Dan untuk permulaan bapak
mengajari kami lagu IWAK PEYEK. Saat di akhir kami pun tertawa karena ada yang
salah saat penutupan, setiap kali ada yang telat biasanya kami selalu bilang
kalau orang tersebut sedang ngaremeh . setelah
belajar lagu IWAK PEYEK kami di ajarkan lagu MARS POLRI (BERJUANG), EUIS,
PANGANDARAN, dan NENG GEULIS. Lagu-lagu tersebut adalah lagu yang akan di
bawakan oleh kami saat tampil di POLRES untuk penyambutan KAPOLDA. Aku dan
teman-temanku latihan sampai sore agar penampilan kami maksimal. “ besok kita
akan latihan di POLRES bersama bapak/ibu polisi dan dijemput oleh mobil DALMAS”
ucap pak Jono yang di barengi anggukan dari kami tanda mengerti. Sebelum kami
pulang bapak seni memperkenalkan kakak-kakak kelas kami yang akan membimbing
dan mendampingi kami saat tampil nanti. Setelah itu kami di perbolehkan pulang
dikarenakan sudah sangat sore.
***
Seperti biasa di setiap
pagi aku selalu berangkat sekolah kecuali
hari libur, aku tidak pernah sekolah kalau tidak ada acara tambahan. Dan
setiap pagi pun kelasku selalu ramai. “ za, lo udah ngerjain fisika??” “udah,
kenapa ?? lo mau lihat??” “ iya, gue belum. Anak-anak juga banyak yang belum,
lihat ya??” “ hahaha. Kebiasaan. Nih, mumpung gue lagi baik sama lu lu
pada..hahha” “ hahaha, lu bisa aja. Hey nih gue dapet dari kezza” tak lama
kemudian anak-anak pun bergerumbul melihat kerjaan kezza. Sementara aku dan kezza
mengerjakan matematika yang belum kelar. Kelasku pun hening karena kami semua
sibuk mengerjakan tugas yang tidak kelar itu. Saatnya pembiasaan, semua bubar
dan kembali ke tempat mereka masing-masing. Setelah pembiasaan guru yang
mengajar saat jam pertama di kelasku pun datang. Dan menyuruh kami untuk
mengeluarkan kertas selembar, tanda akan di adakan nya ulangan harian. “ ya
ampun pagi-pagi udah di kasih ulangan” “ nih guru seneng banget ngasih ulangan
ya?” “ baru aja tenang sama tugas sekarang udah harus ulangan.” Gerutu
teman-temanku.
Ulangan pun berlangsung
dengan hikmat, tanpa contekan sama sekali. “ ya ampun ulangannya bikin weureu
ih” “ bener mani rieut .” gerutu temanku. “ yang penting udahkan?” ucapku “
kalian bisakan ngerjainnya?” sambung salah satu temanku. Tak lama kemudian kami
latihan angklung kembali di ruang seni sambil menunggu jemputan. “ ya ampun,
dalam sehari 3x ulang. Waw Amazing.hahha” lirihku dalam hati. Kami latihan
dengan diiringi oleh piano, permainan kali ini cukup memuaskan, entah nanti
saat latihan di POLRES. “ sok siap-siap mobil DALMASnya udah nunggu di depan,
kami pun langsung menuju DALMAS dan menaiki mobil tersebut. Setelah sampai di
POLRES kami di bimbing ke lobby bawah, di sana sudah ada bapak/ibu polisi yang
gagah-gagah, cantik-cantik, ganteng-ganteng. Kami latihan sangat lama
sampai-sampai hujan turun dengan derasnya.
Latihan pun usai, aku
dan temanku zhia ke depan untuk melihat suasana hujan yang sedang menari-nari
indah di luar sana. Saat itu juga aku melihat ada seseorang yang begitu menarik
perhatianku, ternyata dia adalah seorang polisi muda yang sangat tampan sedang
berjalan ke arahku. Aku pun mulai salah tingkah akan itu semua, “ hi, jangan
melamun” ucapnya padaku yang membuatku terbangun dari lamunanku tadi “ Hehe,
iya pak.” Jawabku ramah sambil menyungingkan senyuman yang manis kepadanya, dia
pun membalas senyumanku. Saking senangnya aku merasa sedang terbang ke langit
ke tujuh. Aku lihat nama yang menggantung di dadanya itu dan ku baca namanya
WISNU NUGRAHA. Waw nama yang bagus, sungguh sangat serasi dengan wajah tampannya.
Ingin aku berkenalan dengannya, “ hey, mili lo kenapa?” tanya zhia kepadaku “
ah ngga kok, Cuma lagi merhatiin bapak polisi yang tadi. Ganteng banget tahu
ngga sih lo zhia??” “ ngga, emang yanga mana” ucapnya polos. “ ya ampun zhia,
lo ini ya. Padahal dari tadi lo sama gue kan? Kok lo ngga liat bapak polisi
yang baru aja negur gue terus pergi itu.” Ucapku kesal “ gue serius mili, gue
ngga liat. Tadi gue lagi ngomong sama rana, bener ngga na?” “yup, bener
banget.” Ucap rana mengiyakan semua kata-kata zhia.
***
Besoknya aku dan
teman-temanku kembali ke POLRES untuk latihan dan seperti biasa kami di jemput
dengan mobil DALMAS. “ aduh, mana sih bapak Wisnu?? Ngga keliatan sih” ucapku
dalam hati. Aku masih sibuk mencarinya, mataku sibuk mengintai ke setiap sudut
ruangan lobby ini. Hari ini aku
berniat untuk minta foto bareng dengannya dan popoknya hari ini aku harus bisa
foto bareng sama pak polisi itu. Dan akhirnya latihan pun usai dan dia datang
menghampiriku sambil membawa makanan. “ kamu belum dapet jatah snack kan?”
tanyanya lembut “ iya pak..heehe” jawabku gugup. “ hey, tenang aja, aku ngga
bakal makan kamu kok, jadi tenang aja, releks ya. Jangan gugup, dan satu hal
lagi jangan panggil saya bapak dong. Emang saya keliatan tua ya??” ucapnya
panjang lebar. “ Hehe, iya deh pak, eh maksud saya kak,heehe” ucapku malu “ nah
gitu dong, aku kan belum tua jadi panggilnya kakak kayak tadi ya.” Perintahnya
sambil melukiskan senyumnya lagi. “ ya udah aku pergi dulu ya, aku udah di
panggil tuh. Jadi ngga bisa lama-lama nemenin kalian.” Ucapnya lagi, yang hany
ku balas dengan anggukan mengerti da sedikit membalsa senyumannya.
Ya ampun mimpi apa ya
semalam kok bisa gitu ngobrol sama pak Wisnu, terus berada lagi. Aduh kayak
yang lagi PDKT alias pendekatan. Hahha.” Kalau di lihat dari deket ternyata
tetep ganteng ya” gumamku dalam hati agar tidak ada yang mengomentar. Aku suka
malu kalau anak-anak udah tahu kalau aku suka sama pak Wisnu, bisa-bisa gosip
ini nyebar sampai ke kelas lain. Kalau nyaebarkan bisa gawat, bisa-bisa
reputasi saya hancur Cuma gara-gara skandal murahan kayak gitu. Semoga aja ngga
ada yang tahu selain aku dan yang di atas. Hahaha
***
Hari berikutnya kami
tidak latihan dikarenakan ini hari setengah hari. Jadi jika latihan waktunya
tidak akan memungkinkan. Aku menyesal karena kemarin aku tidak sempat meminta
fotonya. Aku putuskan besok saat tampil aku harus mendapatkan fotonya, harus
pokoknya. Ya bisa di anggap sebagai kenang-kenangan, kapan lagi coba foto bareng
bapak polisi yang kece badai..hahahaha. tapi satu yang menjadi pusat
pertanyaanku apakah dia sudah terikat oleh cincin atau belum?? Jika di lihat
dari wajahnya dia masih sangat muda dan memperlihatkan bahwa dia belum
bercincin. Tetapi tidak menutup kemungkinan kalau dia sudah terikat oleh
cincin, soalnya guru Dance aku saja yang terlihat muda sangat ternyata dia
sudah terikat oleh cincin. Dan akhirnya patah hati lagi kan, aku harap yang
kali ini belum.. amin...
***
Esok harinya latihan
terakhir di POLRES, aku mulai gugup lagi aku merasa bimbang apakah aku harus
meminta fotonya sekarang atau besok?. Kami pun latihan dengan serius, karena
hari ini latihan terakhir maka sekarang ini kami sedang di panaskan agar
hasilnya memuaskan dan tidak mengecewakan. Setelah beberapa lagi diulang,
akhirnya kami pun di beri waktu untuk istirahat. Kami memakan makanan yang
telah di sediakan oleh bapak/ibu polisi.
Setelah semua selesai,
aku pun berniat untuk menemuinya dan minta foto bareng dengannya. Tetapi, di tengah-tengah
jalan para POCIL alias polisi cilik mengejarku dan memintaku untuk foto bareng
dengan mereka. Aku sempat berpikir aku ini buka BAEK SUZY, IM YOONA, dan IU
tetapi kenapa mereka minta foto bareng sama aku?? Dan itu pun menjadi
pertanyaan besar untukku, kenapa juga aku mau minta foto bareng sama bapak
Wisnu padahal kan dia bukan CHOI SIWON, LEE DONGHAE, JANG GEUN SUK, dan juga JUNG YONG HWA tapi
aku kok pingin banget sih foto bareng sama bapak itu??? Aduh aneh banget deh,
kalau bahasa anak sekarang sih aneh
sangat. Hhahaha. Haduh dasar anak remaja zaman sekarang suka ada-ada aja
yang aneh-anehnya tuh. Tuh pak Wisnu, “ kak?” sapaku kepadanya , dia hanya
membalasku dengan senyuman khasnya. Dia menghampiriku dan berkata “ ada apa
adikku sayang??” sambil mengacak-acak poniku. ~deg~apa aku nggga salah denger
tadi dia bilang apa? Adikku sayang? Apa ini mimpi, ya ampun. “mmm,, ngga kok
kak. Mm, kak aku Cuma maju minta foto barneg boleh??” tanyaku padanya “ boleh,
kenapa ngga coba.” Jawabnya manis. Aku pun langsung saja mengambil foto kami
berdua.
***
Hari yang di tunggu pun
telah tiba, aku dan teman-temanku tampil untuk penyambutan bapak KAPOLDA.
Seusai kami tampil kami disuruh istirahat dan menunggu giliran untuk sesi
pemotretan bersama bapak JENDERAL dan bapak KAPOLDA. Setelah kami beristirahat,
akhirnya giliran kami pun tiba kami di foto sesuai aturan yang telah di ajarkan
kemarin. Selesai sesi pemotretan dengan bapak JENDERAL dan bapak KAPOLDA, kami beristirahat
kembali sambil menunggu mobil DALMAS. Ternyata banyak juga yang suka sama pak
Wisnu, karena selama kami menunggu mobil banyak sekali yang meminta untuk
foto-foto bersama bapak Wisnu. Setelah
mobil tersebut tiba kami langsung menyerbunya dan kembali ke sekolah. Di situ
aku sadar bahwa aku hanya menyukainya sebatas seorang pahlawan saja. Dan itu
tidak lebih, kenapa aku bicara seperti itu? Karena saat teman-temanku berfoto
dengannya tidak ada rasa cemburu atau rasa sakit di hatiku, jadi dia hanyalah
pahlawanku dan itu tidak lebih. ^__^
karya : nipiyapiyo
dilarang keras menjiplak atau memposting tanpa disertai alamat aslinya !!!!!!
tingkatkan lagi ya ^^
BalasHapus